Panorama Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur
Gambar sebelah kanan adalah salah satu pemandangan Pronojiwo pada pagi hari, diambil dari sebuah jembatan jurusan Pronijiwo-Lumajang
Lumajang merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata oleh
banyak wisatawan. Hal ini karena ada beberapa tempat wisata di Lumajang
yang sangat menarik untuk menjadi sasaran liburan keluarga. Nah, bagi
anda yang mungkin ingin melakukan atau mungkin baru merencanakan
berlibur bersama keluarga, tidak ada salahnya jika anda mencoba untuk
pergi berkunjung ke daerah Lumajang. Di kota ini mungkin anda akan
mendapatkan suasana yang berbeda dengan liburan-liburan yang sebelumnya.
Sebelum anda memutuskan untuk belibur ke daerah Lumajang, tahukah anda di mana sebenarnya Lumajang tersebut? Sebagai gambaran awal bahwa Lumajang merupakan salah satu kabupaten di daerah Jawa timur dan seharusnya anda sebagai warga Indonesia sudah tahu mengenai tempat ini. Terlebih bagi anda yang hanya tinggal di Jawa, apalagi di Jawa Timur, mendengar kata Lumajang tentu bukan hal yang asing lagi.
Nah, untuk beberapa tempat wisata di Lumajang, wajar jika banyak orang yang belum mengetahuinya dan untuk mengenal lebih jauh, ada baiknya jika anda menyempatkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Kabupaten Lumajang berikut.
1. Pantai Watu Godeg
Tempat wisata ini terletak di desa Bulurejo, sekitar 8 km dari kecamatan Tempursari ke arah selatan atau berjarak sekitar 80 km dari pusat kota Lumajang. Pantai ini cukup unik untuk anda kunjungi karena pemandangan laut lepas yang indah dengan latar belakang bukit dan juga bebatuan besar. Uniknya lagi, ketika batu tersebut terkena hempasan ombak seolah-olah batu bergoyang seperti halnya kepala manusia geleng di mana dalam bahasa jawa disebut godeg. Maka tak heran jika kemudian pantai ini diberi nama dengan Pantai Godeg.
Gunung Semeru
Wisata paling terkenal di daerah Lumajang ini ya Gunung Semeru. Gunung Semeru berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di antara 4 kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo. Jadi bisa dikatakan Gunung Semeru ini dimiliki oleh keempat kabupaten tersebut. Bagi anda pecinta alam atau yang suka mendaki gunung, belum lengkap rasanya jika anda belum bisa menaklukkan puncak Semeru ini.
Danau Ranu Kumbolo
Sebelum anda berhasil menaklukkan puncak Semeru, sebelumnya anda harus mengunjungi obyek wisata satu ini yaitu Danau Ranu Kumbolo. Danau ini berada di lereng Gunung Semeru, dan merupakan tempat pengambilan air yang terakhir sebelum para pendaki melanjutkan perjalanan menaklukkan puncak Semeru, karena setelah perjalanan melewati danau ini anda tidak akan menemukan lagi sumber mata air sampai puncak nantinya.
Selain kelima tempat wisata di Lumajang di atas, ada lagi satu pantai yang terletak di Lumajang yaitu Pantai Bambang atau dalam Bahasa Jawanya Segoro Bambang. Pantai ini berada di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, ya kurang lebih 24 km dari pusat kota Lumajang. Jika anda berada di pantai ini sebaiknya berhati-hati karena ombak di Pantai Bambang ini tergolong besar, mencapai 3 meter, seperti Pantai Parangtritis yang ada di Yogyakarta.
Sebelum anda memutuskan untuk belibur ke daerah Lumajang, tahukah anda di mana sebenarnya Lumajang tersebut? Sebagai gambaran awal bahwa Lumajang merupakan salah satu kabupaten di daerah Jawa timur dan seharusnya anda sebagai warga Indonesia sudah tahu mengenai tempat ini. Terlebih bagi anda yang hanya tinggal di Jawa, apalagi di Jawa Timur, mendengar kata Lumajang tentu bukan hal yang asing lagi.
Nah, untuk beberapa tempat wisata di Lumajang, wajar jika banyak orang yang belum mengetahuinya dan untuk mengenal lebih jauh, ada baiknya jika anda menyempatkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Kabupaten Lumajang berikut.
1. Pantai Watu Godeg
Tempat wisata ini terletak di desa Bulurejo, sekitar 8 km dari kecamatan Tempursari ke arah selatan atau berjarak sekitar 80 km dari pusat kota Lumajang. Pantai ini cukup unik untuk anda kunjungi karena pemandangan laut lepas yang indah dengan latar belakang bukit dan juga bebatuan besar. Uniknya lagi, ketika batu tersebut terkena hempasan ombak seolah-olah batu bergoyang seperti halnya kepala manusia geleng di mana dalam bahasa jawa disebut godeg. Maka tak heran jika kemudian pantai ini diberi nama dengan Pantai Godeg.
Gunung Semeru
Wisata paling terkenal di daerah Lumajang ini ya Gunung Semeru. Gunung Semeru berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di antara 4 kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo. Jadi bisa dikatakan Gunung Semeru ini dimiliki oleh keempat kabupaten tersebut. Bagi anda pecinta alam atau yang suka mendaki gunung, belum lengkap rasanya jika anda belum bisa menaklukkan puncak Semeru ini.
Danau Ranu Kumbolo
Sebelum anda berhasil menaklukkan puncak Semeru, sebelumnya anda harus mengunjungi obyek wisata satu ini yaitu Danau Ranu Kumbolo. Danau ini berada di lereng Gunung Semeru, dan merupakan tempat pengambilan air yang terakhir sebelum para pendaki melanjutkan perjalanan menaklukkan puncak Semeru, karena setelah perjalanan melewati danau ini anda tidak akan menemukan lagi sumber mata air sampai puncak nantinya.
Selain kelima tempat wisata di Lumajang di atas, ada lagi satu pantai yang terletak di Lumajang yaitu Pantai Bambang atau dalam Bahasa Jawanya Segoro Bambang. Pantai ini berada di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, ya kurang lebih 24 km dari pusat kota Lumajang. Jika anda berada di pantai ini sebaiknya berhati-hati karena ombak di Pantai Bambang ini tergolong besar, mencapai 3 meter, seperti Pantai Parangtritis yang ada di Yogyakarta.
Wisata Hutan Bambu
Alamat : Indonesia , Jawa Timur, Lumajang
Categories
Jawa Timur memiliki objek wisata yang sangat menarik dan beraneka ragam, temasuk juga Wisata Hutan Bambu di Lumajang . Pilihan wisata yang menawakan pemandangan ini menarik untuk dikunjungi karena pengunjung bisa menikmati suasana asri nan sejuk.
Obyek Wisata Hutan Bambu berletak di sebuah desa yang berada di lereng Gunung Semeru, yaitu Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, kab. Lumajang , Kawasan hutan bambu yang memiliki luas sekitar 14 hektare ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Lumajang dapat di tempuh dengan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4.
Hutan Bambu Sumbermujur ini terlihat elok dan sama sekali tidak ada kesan angker seperti jika anda mendengarnya. Areal sekitarnya terasa sejuk sepanjang hari. Selama di dalam Pengunjung dijamin tidak akan terkena sengatan sinar matahari, meski datang siang hari bolong yang panas. Sorotan matahari bisa diredam oleh daun – daun bambu yang rimbun. Memasuki hutan bambu ini bak menyeruak sebuah terowongan raksasa.
Sepanjang hutan bambu, anda dapat melihat ratusan kera – kera jinak. Wisatawan pun bisa berinteraksi seperti memberikan makanan. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa melihat ribuan ekor kalong atau kelelawar yang bergelantungan di pohon-pohon bambu dan pohon sekitarnya.
Lumajang, sebuah daerah yang terletak di kaki timur Semeru kaya akan
pemandangan alam yang begitu mempesona, salah satunya adalah tempat
pemandian alami dimana sumber mata airnya secara alami keluar dari perut
bumi. Nama pemandian itu adalah "Selokambang" dimana pemandian ini
merupakan salah satu pemandian alam yang terletak di desa Purwosono
kecamatan Sumbersuko.
Untuk menuju lokasi pemandian wisata Selokambang hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dari kota Lumajang, karena desa Purwosono berjarak hanya sekitar 5 Km dari ibukota Kabupaten Lumajang. Pemandangan yang masih alami dengan pepohonan yang begitu rimbun menambah kecantikan pemandian alam Selokambang ini. Tidak hanya pemandangannya saja yang indah dan sedap di pandang mata, air di pemandian Selokambang ini sungguh menyegarkan bagi siapa saja yang mandi disana. Air dari pemandian Selokambang ini juga dialirkan ke sungai-sungai dan dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah disekitarnya, sehingga tidaklah mengherankan jika disekitar pemandian bisa kita dapatkan pemandangan sawah-sawah yang hijau.
Menurut cerita tradisi lisan penduduk setempat, kisah penciptaan Selokambang dengan Mbah Purwosono, bahkan nama sungai yang berasal dari mata air Selokambang dinamakan sungai Purwo. Pada tahun 1904 menurut laporan dari Knebel seoarang berkebangsaan Belanda, menuliskan dalam laporannya bahwa di Selokambang ada beberapa patung yang terletak di sebuah gubuk bamboo di bawah pohon beringin, salah satu di antaranya adalah patung Siwa sedangkan patung yng lain tidak diketahui namanya. Hadiidomulyo dalam bukunya Napak tilas perjalanan Mpu Prapanca mengidentifikasi Purwosono sebagai desa Tepasana yang di tuliskan oleh Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, dimana Tepasana dianggap sebagai ibukota Lamajang Selatan.
Menurut cerita masyarakat sekitar pada saat diadakan pembuatan jalan di Selokambang, ditemukan emas selain itu di tempat tersebut juga ditemukan beberapa peninggalan purbakala.Dwi Cahyono Arkelog Universitas Negeri Malang menuturkan bahwa suatu patirtan biasanya selalu melengkapi Bangunan Suci dalam hal ini suatu Candi. Dwi juga menuturkan bahwa ada kemungkinan dulu Selokambang merupakan sebuah situs Patirtan dan dalam pengembangannya patut diperhatikan karena diperkirakan masih ada peninggalan-peningglan purbakala disana yang belum ditemukan.
Untuk menuju lokasi pemandian wisata Selokambang hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dari kota Lumajang, karena desa Purwosono berjarak hanya sekitar 5 Km dari ibukota Kabupaten Lumajang. Pemandangan yang masih alami dengan pepohonan yang begitu rimbun menambah kecantikan pemandian alam Selokambang ini. Tidak hanya pemandangannya saja yang indah dan sedap di pandang mata, air di pemandian Selokambang ini sungguh menyegarkan bagi siapa saja yang mandi disana. Air dari pemandian Selokambang ini juga dialirkan ke sungai-sungai dan dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah disekitarnya, sehingga tidaklah mengherankan jika disekitar pemandian bisa kita dapatkan pemandangan sawah-sawah yang hijau.
Menurut cerita tradisi lisan penduduk setempat, kisah penciptaan Selokambang dengan Mbah Purwosono, bahkan nama sungai yang berasal dari mata air Selokambang dinamakan sungai Purwo. Pada tahun 1904 menurut laporan dari Knebel seoarang berkebangsaan Belanda, menuliskan dalam laporannya bahwa di Selokambang ada beberapa patung yang terletak di sebuah gubuk bamboo di bawah pohon beringin, salah satu di antaranya adalah patung Siwa sedangkan patung yng lain tidak diketahui namanya. Hadiidomulyo dalam bukunya Napak tilas perjalanan Mpu Prapanca mengidentifikasi Purwosono sebagai desa Tepasana yang di tuliskan oleh Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, dimana Tepasana dianggap sebagai ibukota Lamajang Selatan.
Menurut cerita masyarakat sekitar pada saat diadakan pembuatan jalan di Selokambang, ditemukan emas selain itu di tempat tersebut juga ditemukan beberapa peninggalan purbakala.Dwi Cahyono Arkelog Universitas Negeri Malang menuturkan bahwa suatu patirtan biasanya selalu melengkapi Bangunan Suci dalam hal ini suatu Candi. Dwi juga menuturkan bahwa ada kemungkinan dulu Selokambang merupakan sebuah situs Patirtan dan dalam pengembangannya patut diperhatikan karena diperkirakan masih ada peninggalan-peningglan purbakala disana yang belum ditemukan.
Menikmati Pesona Kabupaten Lumajang
Dalam episode leisure dalam negeri kali ini, kami akan mengajak Anda untuk menikmati pesona alam gunung Semeru dan pantai-pantai indah, yang ada di Kabupaten Lumajang. Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan tapal kuda, propinsi Jawa Timur. Di bagian barat laut, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo, terdapat rangkaian pegunungan Bromo, Tengger, dan Semeru. Sedangkan dibagian timur merupakan dataran rendah, yang memiliki banyak pantai dengan panorama yang indah. Jarak antara Surabaya-Lumajang sekitar 150 Km, kurang lebih 4 jam jarak tempuh kendaraan bermotor.
Secara Administratif gunung Semeru terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, puncak gunung ini dikenal dengan sebutan Mahameru. Kawasan Gunung Semeru saat ini sudah termasuk dalam kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru. Selain Bromo, Semeru juga menjadi salah satu andalan tujuan wisata di Jawa Timur, karena disekitarnya memiliki objek-objek wisata dengan pesona yang luar biasa. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjungi Semeru setiap harinya, bagi Anda yang belum pernah berkunjung ke Semeru, tempat ini layak di agendakan.
Bagi Anda yang suka mendaki, butuh waktu 4 hari (pulang- pergi) untuk menuju puncak gunung tertinggi di pulau Jawa ini. Dari pusat kota Lumajang, butuh waktu sekitar 20 menit untuk tiba di desa Senduro yang berada di kaki Semeru, setelah melewati hutan yang lebat perjalanan dilanjutkan menuju desa Ranu Pani. Disinilah letak pos pendakian berada, dan Anda diwajibkan untuk membuat surat ijin pendakian, sesudah itu Anda bisa leluasa menikmati pesona Semeru. Di desa ini terdapat dua danau yang sangat indah, yaitu danau Ranu Pani dan Ranu Regulo, jika Anda ingin bermalam atau sekedar beristirahat bisa juga di pos ini.
Setelah melewati jalur pendakian yang sudah ditetapkan sejauh kurang lebih 8 Km, Anda kembali disuguhi pemandangan indah nan eksotis dari danau Ranu Kumbolo. Disini biasanya banyak wisatawan yang mendirikan tenda, untuk beristirahat dan menikmati pemandangan indah yang ada di sekitar danau dan juga sunrise. Rute selanjutnya menuju kali mati, kali mati adalah pada rumput luas yang ada di tepi hutan cemara, setelah itu perjalanan akan tiba di Arcopodo. Dari Arcopodo ini butuh waktu 3 sampai 4 jam untuk menuju puncak Mahameru, pendakian sebaiknya dilakukan waktu dini hari, karena saat siang angin berhembus ke utara membawa gas beracun.
Lumajang tak hanya memiliki gunung yang indah, pantai-pantai yang ada di Kabupaten ini juga begitu indah nan eksotis. Dari begitu banyak pantai, kami hanya sempat mengunjungi beberapa saja, yaitu pantai Bambang, Watu Pecak, Watu Godeg dan Watu Gedeg. Pantai Bambang merupakan pantai dengan ombak besar berlapi, dengan ketinggian mencapai 3 meter. sebagai ciri khas pemandangan pantai selatan. Pantai Bambang terletak di desa Bago Kecamatan Pasirian, 24 Km jarak dari kota Lumajang. Disebelah timur pantai Bambang terdapat pantai Watu Pecak, pantai ini biasanya digunakan sebagai tempat upacara Melasti atau sesuci bumi bagi umat Hindu Darma Bali.
Pantai Watu Godek dan pantai Watu Gedek berada di Kecamatan Tempursari, berjarak 55 Km dari kota Lumajang dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Pantai Gedek memiliki tebing yang berbentuk seperti anyaman bambu atau gedek, oleh masyarakat sekitar pantai ini dinamakan watu gedek. Tak jauh dari lokasi Watu Gedek kita bisa menemukan pantai yang tak kalah indahnya yang dinamakan pantai Watu Godek. Panorama dipantai Watu Godek ini sangat indah, pemandangan laut lepas dengan latar bebukitan. Di pantai ini terdapat batu besar yang bila terkena ombak kelihatan seperti bergoyang godek (geleng kepala).
Terpesona Indahnya Air Terjun di Atas Goa Tetes Lumajang
Bagi penyuka wisata
tantangan, Goa Tetes Lumajang merupakan tempat yang pas untuk
dijelajahi. Selain menantang, goa ini juga cantik dengan air terjun yang
mengalir di atasnya.
Goa Tetes Lumajang merupakan wisata goa sekaligus air terjun yang
berada di Desa Sidumulyo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Membutuhkan
tenang ekstra untuk bisa sampai di dalam perut goa. Selain sulit, medan
yang dilalui juga licin.
Namun, Anda bisa menemukan pemandangan indah di sana. Goa cantik yang berbalut dengan hawa sejuk pegunungan bisa membuat hati tenang. Belum lagi gemuruh air terjun di atas goa, menjadi pelengkap daya tarik Goa Tetes Lumajang.
Namun, Anda bisa menemukan pemandangan indah di sana. Goa cantik yang berbalut dengan hawa sejuk pegunungan bisa membuat hati tenang. Belum lagi gemuruh air terjun di atas goa, menjadi pelengkap daya tarik Goa Tetes Lumajang.
Jembatan Jalur Lintas Selatan Yang Terindah di Lumajang
W.O.W..bangeeeeeetttt..!!! Inilah Jembatan Terpanjang dan Terindah di Lumajang
Jembatan
terpanjang di Lumajang yang berada di Jalur Lintas Selatan (JLS) yang
menghubungkan desa Pandanwangi, Tempeh dan Selok Anyar, Pasirian ini ramai di kunjungi warga yang penasaran. Letak Jembatan JLS ini berjarak + 20 km dari pusat kota Lumajang. Mulai pagi hingga sore warga memadati dan beristirahat sembari mengambil gambar. Di
tempati ini juga sering di gunakan sebagai tempat untuk melakukan
beberapa aktivitas pemotretan oleh beberapa fotografer yang ada di
Kabupaten Lumajang di antaranya memotret landscape, photo hunt model,
prewedding outdoor karena alamnya masih terlihat alami dan mengagumkan.
Jembatan di waktu petang
|
Setelah
hasil foto di upload oleh beberapa fotografer banyak sekali orang yang
bertanya-tanya tentang keindahan view Jembatan JLS, bahkan beberapa
warga Lumajang yang ada di tempat perantauan merasa bangga, setelah
melihat keindahan Lumajang yang sekarang ini sudah lebih maju dan lebih
di kelola lagi oleh Pemerintah Kabupaten.
M. Firdaus (fotografer) mengatakan, jembatan tersebut sangat bagus karena berda dekat pantai selatan. Sehingga hamparan persawahan dan pantai selatan sangat menakjubkan, disertai dengan angin yang bertiup agak kencang. "Pemandangannya sangat bagus," Jelasnya.
Sementara
itu, warga selok anyar mengaku senang dengan telah terhubungnya desa
pandanwangi dan selok anyar. Sehingga, warga selok yang akan ke
pandanwangi tidak perlu melewati jalan memutar lagi.
"Sekarang ke pandanwangi tidak perlu melewati jalan memutar lagi," Ungkap Newar warga Selok awar-awar, Pasirian.
Apabila nantinya
jalan menuju pantai selatan ditanami pohon, bukan tidak mungkin akan
menjadi objek wisata baru di Selok Anyar. Perpaduan pemandangan jembatan, hamparan sawah dan pemandangan pantai selatan yang sangat bagus, sehingga banyak warga yang berkunjung ke tempat tersebut.
Pantai Paseban, Terletak diDesa Maleman Kabupaten Lumajang
Pantai Paseban yang berbatasan langsung dengan kabupaten Jember, pantai ini tetap tidak akan kehilangan panorama indahnya. Dengan delta sungai yang jadi pintu gerbangnya, pantai Paseban akan jadi lebih menarik. Bahkan sebelum sampai dibibir pantai terdapat juga tambak udang yang dikelola oleh masyarakat sekitar.Ada pemandangan lain loh, yaitu sebuah kapal-kapal nelayan yang sengaja diparkir ditepian bibir muara yang menjadi lokasi titik terakhir menuju air laut. Biasanya perahu tersebut digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan ke laut. Bunga-bunga yang sangat khas dipasir juga turut menjadi pemandangan disetiap langkah. Seperti bunga bulu babi (masyarakat sekitar menyebutnya kretek ), ataupun yang mirip bunga bakung yang berwarna ungu kebiruan.
Bahkan enceng gondok berbunga indah di tepi delta sungai.
Pantai Paseban tersebut juga biasa dikenal dengan sebutan Pantai Maleman karena dengan lokasinya yang berada di Desa Maleman. Sementara itu sebutan untuk Paseban lebih mengarah ke pantai sebelahnya yang dimiliki oleh Jember.
Salah satu andalan yang menjadi khas pantai ini adalah yang pastinya dengan ombak yang sangat besar. Sehingga sangat potensial sekali digunakan untuk kegiatan selancar. Bahkan pemandangan burung dipantai ini juga sangat jelas sekali apalagi disaat burung pantai mengambil busa air laut ditepi pantai, wau unik sekali.
Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo sendiri biasanya di jadikan pos peristirahatan
pertama oleh para pendaki, sebab di sini adalah tempat yang menyediakan sumber
air bagi para pendaki. Di sini terdapat
danau yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendakian. Meski
sesungguhnya ada mata air lagi di lereng Semeru yakni sumber mani. Selain itu
juga disebelah Ranu Kumbolo di sediakan shelter pos istirahat yang biasanya
digunakan untuk menginap di hari pertama dan terakhir.
Panorama alam yang disuguhkan oleh Ranu Kumbolo adalah
panorama eksotik yang mengejutkan setiap mata yang melihatnya , terlebih ketika
matahari terbit maka di tengah danau akan terlihat belahan bukit dengan garis
tengah sinar mentari ,di sempurnakan lagi dengan adanya bukit - bukit hijau di
sekeliling danau. Kalau beruntung bahkan kita bisa melihat butir-butir es pada
musim-musim tertentu.
Di Ranu Kumbolo yakni danau yang berada di bagian Barat,
kec. Senduro juga terdapat ragam flora dan fauna yang khas, diantaranya adalah
bunga anggrek lumut dan burung jalak semeru. Eksotika Ranu Kumbolo akan
terlengkapi jika anda berada di "Tanjakan Cinta" yang populer di
kalangan pendaki akan mitosnya. Di balik tanjakan cinta tersebut kita di suguhi
medan berpetualang di padang savana.
Berkelok kelok di Piket Nol, Lumajang
Piket Nol adalah sebuah kawasan wisata di Lumajang Jawa Timur. Piket Nol merupakan puncak tertinggi di jalan jurusan Lumajang – Malang melewati jalur selatan dengan melewati daerah pegunungan di lereng selatan Gunung Semeru, jalan yang berkelok-kelok menembus kelebatan hutan tropis yang masih alami dapat kita jumpai jika melewati jalan ini. Dari puncak, kita dapat menikmati pemandangan pantai selatan, Puncak Mahameru dan Kota Lumajang. Piket Nol sendiri secara geografis berada di jalan lintas selatan Jawa Timur antara Lumajang – Malang, sekitar 30 kilometer sebelah barat Kota Lumajang.
Menurut masyarakat sekitar, tempat itu dinamakan Piket Nol karena pada zaman penjajahan Belanda, ada pos pemeriksaan kendaraan pengangkut hasil bumi dan hutan di tempat itu. Muatan kendaraan diperiksa dan ditarik retribusi. Namun, setiap kali ada pemeriksaan oleh pejabat Pemerintah Belanda, petugas piket jaga di pos itu tidak pernah ada. Maka, muncul sebutan Piket Nol. Di sebuah puncak bukit, terdapat titik tertinggi di jalur jalan ini yang dinamakan Piket Nol. Di sana ada sejumlah pondok bambu untuk beristirahat. Dari hutan wisata di atas bukit ini, tersaji pemandangan bentang alam kawasan Pantai Selatan dan Puncak Mahameru yang gagah di utara.
jembatan baru piket nol - Lumajang |
Sebenarnya, kawasan piket nol adalah jalan raya yang menghubungkan malang dan lumajang. kenapa disebut wisata..?? karena sepanjang jalan ini penuh dengan pemandangan2 yang indah dan ada salah satu jembatan yang arsitekturnya bagus banget. Jalan ini juga bisa disebut jalan wisata, karena sepanjang jalan kenangan ehhh salah... karena sepanjang jalan ini, kita akan di suguhi tikungan tikungan tajam yang saking banyaknya sampai saya sendiri nggak tahu sudah berapa kali berbelok. Jalananya beneran ekstrim tapi nggak akan bosan dan melewati jalan ini, karena pemandangan sepanjang jalan dapat menghipnotis kita sehingga lupa akan kejenuhan dalam perjalanan.
Selain itu, kita dapat menikmati jalur mengalirnya lahar dingin dari Gunung Semeru. Di sini kita juda dapat menikmati keindahan alam sembari makan di salah satu warung yang berada di sepanjang jalan. Namun, jalur Lumajang-Malang melewati Pikt Nol ini seringkali longsor. Maka berhati-hatilah, jika melewati jalur ini apalagi ketika cuaca sedang buruk.
Nahh...
Bagi sobat cepat pulang yang ingin ke lumajang atau malang (jika dari aarah sebaliknya) tidak ada salahnya mencoba jalur yang satu ini. Jangan perlu takut kelaparan di jalan karena di sana ada banyak warung yang menjajakan makanan dan yang pasti, harganya ramah di kantong..
Klakah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Gunung Lamongan. Terletak di sebelah timur Klakah, gunung ini merupakan tempat berkemah dan pendakian bagi para pecinta alam. Di lerengnya terdapat sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. Masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan istilah Rumah Mbah Citro. Dari Klakah menuju 'Mbah Citro' dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari 'Mbah Citro' kita bisa melihat pemandangan kota Lumajang dari ketinggian, yang nampak lebih indah ketika malam hari. Bila siang terlihat pula panorama pantai selatan yang begitu eksotika. Dari Mbah Citro menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Di tengah rute terdapat sebuah watu gede ("Batu Besar") yang dijadikan tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Pendakian umumnya dilakukan pada malam hari, dengan perkiraan pagi hari sebelum matahari terbit telah sampai di puncak Gunung Lamongan. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dengan jelas dari puncak Gunung Lamongan.
Pariwisata
Terdapat tiga buah ranu (danau) vulkanik yang berada di sekitar lereng Gunung Lamongan, yakni Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali. Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah. Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga, sehingga disebut dengan "Segitiga Ranu".Gunung Lamongan. Terletak di sebelah timur Klakah, gunung ini merupakan tempat berkemah dan pendakian bagi para pecinta alam. Di lerengnya terdapat sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. Masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan istilah Rumah Mbah Citro. Dari Klakah menuju 'Mbah Citro' dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari 'Mbah Citro' kita bisa melihat pemandangan kota Lumajang dari ketinggian, yang nampak lebih indah ketika malam hari. Bila siang terlihat pula panorama pantai selatan yang begitu eksotika. Dari Mbah Citro menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Di tengah rute terdapat sebuah watu gede ("Batu Besar") yang dijadikan tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Pendakian umumnya dilakukan pada malam hari, dengan perkiraan pagi hari sebelum matahari terbit telah sampai di puncak Gunung Lamongan. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dengan jelas dari puncak Gunung Lamongan.
PANTAI
Pantai Tlepuk
Pantai Tlepuk adalah pantai dengan panorama yang indah dan deburan ombak yang menakjubkan. Ditambah algi, pantai ini memiliki rawa yang sangat ideal sebagai tempat pemancingan. Tempat ini mudah dijangkau terletak di kecamatan pasirian sekitar 31 km arah selatan kota Lumajang.Pengunjung yang datang ke pantai ini bisa memanfaatkan waktu dengan berenang, berjemur, memancing, voli pantai atau hanya sekedar jalan-jalan menikmati gelitik pasir putih dan udara khas pantai yang semilir dan romatis.
Pantai Watu Pecak
Pantai Watu Pecak terletak di desa Selok Awar-awar, kecamatan Pasirian, 18 Km arah selatan dari kota Lumajang, dengan jarak tempuh berkendara sekitar 35 menit dari kecamatan Pasirian.Pantai ini berdekatan dengan lokasi pantai Bambang, yang terletak di sisi timur pantai. Seperti layaknya obyek wisata pantai selatan, pantai ini memiliki karakteristik ombak yang besar dan berbahaya yang biasa digunakan sebagai tampat upacara Melasi atau sesuci bumi bagi para pengikut Hindu Dharma Bali.
Pantai Dampar
Obyek wisata pantai Dampar terletak di dusun Dampar, desa Bades, kecamatan Pasirian, 1 jam perjalanan dari kota Lumajang.Pengunjung yang akan menuju lokasi pantai Dampar akan terlebih dahulu menjumpai danau Dampar yang terletak berdampingan. Antara danau dan pantai Dampar hanya di batasi oleh hamparan pasir pantai Dampar. Setelah menyeberangi danau menggunakan sampan, pengunjung akan sampai ke pantai Dampar, dan langsung di sambut oleh pasir berwarna hitam dan bersih.
Dari pantai ini, kita bisa melihat pulau Barong secara samar berikut tebing-tebing yang menjulang tinggi dan terjal. Lokasi pantai ini sangat cocok untuk dijadikan tempat peristirahatan karena tenang dan jauh dari keramaian.
Pengunjung yang datang bisa memanfaatkan waktu dengan berjemur, selancar air, menyelam ataupun berenang. Bisa juga dilanjutkan dengan berenang di danau untuk sekaligus membersihkan sisa-sisa air laut yang asin dan pekat di tubuh.
Pantai Wotgalih
Pantai Wotgalih terletak di Yosowilangun dan merupakan obyek wisata pantai andalah kabupaten Lumajang Timur.Pada bibir pantai Wotgalih, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Karena pasir di sini sangat halus, bersih dan hitam. Bahkan, pasir hitam di pantai Wotgalih dikenal dengan pasir besi yang mengandung mineral tambang bermutu tinggi.
Ombak di pantai Wotgalih juga sangat menakjubkan, merupakan ombak berlapis karena gulungan ombak seakan-akan berkejaran untuk saling mendahului. Ombak yang seperti ini sangat cocok untuk digunakan sebagai ajang selancar. Warna air lautnya pun sangat eksotik dengan bibir pantai yang mendatar. Selain keindahan pantai, kita juga bisa melakukan aktifitas memancing di sungai payau dekat jembatan bambu.
Pantai Bambang
Pantai Bambang, merupakan obyek wisata pantai dengan ombak besar berlapis dan biasa mencapai 3 meter, sebagai ciri khas pemandangan pantai selatan.Pantai Bambang terletak di desa Bago Kecamatan Pasirian, 24 Km jarak dari kota Lumajang dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2 dengan akses jalan beraspal, dan diyakini masyarakat sebagai tempat bersemayamnya Nyi Roro Kidul, Ratu dari legenda Pantai Selatan.
Pantai bambang merupakan tipe pantai yang berpasir. Pasir ini juga berfungsi untuk menampung air hujan sehingga meskipun disana dekat laut tetapi banyak terdapat air tawar. Pasir yang ada disini merupakan pasir dari gunung bromo yang mengalir mengikuti aliran lava atau sungai, dengan ciri-ciri pasirny hitam dan berkadar besi tinggi.
Pantai Watu Godeg dan Watu Gedeg
Obyek wisata Watu Godeg dan Watu Godeg adalah pantai, yang terletak di kecamtan Tempursari, 80 Km arah selatan kota Lumajang. Pantai ini merupakan pantai dengan pemandangan yang indah, dengan hijaunya perbukitan menjadi latar belakang yang sangat hidup.Masyarakat sekitar percaya bahwa dengan mengunjungi dan mandi di laut ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Usut punya usut nama Watu Godeg diambil dari keberadaan batu besar di tepi pantai itu. Dalam bahasa Jawa, Watu berarti Batu, dan Godeg adalah sejenis penyakit kulit seperti panu dan kudis.
Gunung Sawur
Gunung Sawur merupakan lokasi untuk pemantauan aktivitas gunung Semeru yang terletak di desa Sumbermujur, kecamatanm Candipuro Lumajang.Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur tersebut, sering dikunjungi warga Lumajang dan warga dari luar kabupaten setempat yang ingin mengetahui aktivitas dan keindahan puncak Semeru dari jarak jauh
Dari lokasi Gunung Sawurlah, semua aktifitas Mahameru bisa terlihat dengan detail. Tidak hanya aktifitas dan gejolak alam, pemandangan yang indah Semeru pun bisa terlihat dengan jelas saat Gunung ini bersantai dan tenang.
Langganan:
Postingan (Atom)